Sabtu, 07 Desember 2013

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) ANAK DENGAN KEJADIAN KECACINGAN ANAK DI SEKOLAH DASAR



BAB I
PENDAHULUAN



1.1.      Latar Belakang
            Berdasarkan Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 63 menyatakan bahwa upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, diantaranya adalah pencegahan dan penyembuhan terhadap kecacingan. Sebagaimana negara-negara berkembang lainnya, Indonesia masih menghadapi masalah tingginya prevalensi penyakit infeksi terutama yang berkaitan dengan kondisi higiene sanitasi lingkungan yang belum baik. Salah satu penyakit yang insidennya masih tinggi adalah infeksi kecacingan dimana penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan (Depkes RI, 2006).
            Kecacingan merupakan penyakit endemik dan kronik dengan prevalensi tinggi. Penyakit ini memang tidak mematikan, namun dapat menggerogoti kesehatan dan menurunkan mutu sumber daya manusia. Cacing-cacing tersebut hidup di usus selain menghisap makanan juga menghisap darah, sehingga penderita cacingan akan kurus dan kurang gizi, pada akhirnya mudah lelah, daya tangkap menurun bahkan mengalami diare yang berujung pada rendahnya mutu sumber daya manusia dan merosot produktivitasnya (Feature, 2009).
Penyakit ini sangat erat hubungannya dengan keadaan sosial-ekonomi, kebersihan diri dan lingkungan. Infeksi kecacingan adalah ditemukannya satu atau lebih telur cacing pada pemeriksaan tinja. Infeksi cacing terdapat luas di seluruh Indonesia yang beriklim tropis, terutama di pedesaan, daerah kumuh, dan daerah yang padat penduduknya. Semua umur dapat terinfeksi kecacingan dan prevalensi tertinggi terdapat pada anak-anak (Rifdah, 2007).
Dalam tujuan pembangunan nasional, anak merupakan harapan untuk memajukan bangsa, dan sekolah merupakan tempat yang ideal dalam menciptakan kesadaran anak untuk menjaga kesehatannya karena sebagian waktu anak dihabiskan di sekolah. Salah satu pendekatan dalam program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah mengenalkan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bagi anak-anak di sekolah (Sumijatun, 2005).
Melaksanakan PHBS bermanfaat untuk mencegah, menanggulangi dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta memanfaatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, efektif dan efisien (Depkes, 2007).
PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran atas hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat (Dinkes, 2008, dalam Destya, 2009).
PHBS di sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, dan memelihara kesehatan serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Mereka juga diharapkan mampu membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah (Depkes, 2006).
Indikator PHBS di sekolah dapat dirinci menjadi dua bagian antara lain: 1)indikator perilaku siswa 2)indikator lingkungan sekolah. Indikator yang dipakai sebagai ukuran menilai PHBS di sekolah yaitu mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun, mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olahraga yang teratur dan terukur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di sekolah, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan sekali, membuang sampah pada tempatnya. Sekolah sebagai salah satu sasaran PHBS di tatanan institusi pendidikan perlu mendapatkan perhatian mengingat usia sekolah bagi anak juga merupakan masa rawan terserang berbagai penyakit serta munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10), salah satunya adalah kecacingan(Pusat Promosi Kesehatan, 2010).
Kejadian penyakit kecacingan menurut WHO, pada tahun 2006 masih tinggi yaitu 1 miliar orang terinfeksi cacing Ascaris lumbricoides, 795 juta orang terinfeksi cacing Trichuris trichiura dan 740 juta orang terinfeksi cacing Hookworm (Ginting, 2009).
Berdasarkan data WHO (2007) menyebutkan bahwa setiap tahun 100.000 anak Indonesia meninggal akibat diare, angka kejadian kecacingan mencapai angka 40-60%. Menurut Menkes di Indonesia sekitar 60%-80 % anak usia sekolah di Indonesia mengalami kecacingan, karena itu salah satu solusinya adalah menggalakkan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) (Depkes, 2005).
Kasus kecacingan menempati urutan ke-3 dari penyakit lain. Kasus kecacingan merupakan penyakit manular yang kotor (soiled transmitted disease). Penularan melalui tanah, kecacingan yang ditularkan melalui tanah yaitu Ascaris Lumbricoides, Trichuris trichiura, ancylostoma duodenale/Necator americanus. Prevalensi kecacingan anak sekolah dari hasil survey di 10 provinsi tahun 2003, anak sekolah yang kecacingan sebanyak 33,1% terdiri dari cacing gelang 22,26%, cacing cambuk 20,30%, cacing kremi 8,3% dan cacing tambang 0,75% (Ditjen PPM-PL, 2004). Dari laporan hasil survei ini, Sumatera Utara menduduki peringkat ke-3 (60,4 %) dalam hal penyakit cacingan. Sedangkan untuk angka nasional adalah 30,35 % dengan rincian prevalensi cacing gelang 17,75 %, cacing cambuk 17,74 % dan cacing tambang 6,46 % (Dirjen PPM-PL, 2006).
Anak sekolah merupakan golongan yang sering terkena infeksi cacing karena sering berhubungan dengan tanah. Kecacingan biasanya terjadi tidak mendapatkan perhatian yang cukup terutama dari pihak orangtua. Hal ini karena secara langsung tidak dapat dilihat, juga karena sifatnya yang tersembunyi serta jarang menimbulkan kematian. Biasanya penderita hanya mengeluh karena diare, nafsu makan berkurang dan tidak bersemangat (Depkes RI,  2006).
           
1.2.      Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana hubungan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) anak dengan kejadian kecacingan anak di Sekolah Dasar Negeri No. 106164 sambirejo timur kecamatan medan tembung tahun 2013.
1.3.      Tujuan Penelitian
1.3.1.   Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah: mengetahui hubungan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) anak dengan kejadian kecacingan anak di Sekolah Dasar Negeri No. 106164 sambirejo timur kecamatan medan tembung tahun 2013.
1.3.2.   Tujuan Khusus
1.    Untuk mengetahui hubungan mencuci tangan terhadap kejadian kecacingan pada murid Kelas I, II, dan III SD Negeri No. 106164 sambirejo timur kecamatan medan tembung tahun 2013.
 2.   Untuk mengetahui hubungan mengkonsumsi jajanan terhadap kejadian kecacingan pada murid Kelas I, II, dan III SD Negeri No. 106164 sambirejo timur kecamatan medan tembung tahun 2013.
3. Untuk mengetahui hubungan menggunakan jamban terhadap kejadian kecacingan pada murid Kelas I, II, dan III SD Negeri No. 106164 sambirejo timur kecamatan medan tembung tahun 2013.

1.4.    Manfaat Penelitian
1.        Bagi Instansi Kesehatan di Kabupaten Deli Serdang
Sebagai bahan masukan dalam mendukung program pencegahan dan pemberantasan penyakit kecacingan di wilayah kerjanya


2.        Bagi  Orangtua Murid
       Sebagai bahan masukan dalam menerapkan PHBS pada anak-anak sedini mungkin guna menghindari dan mencegah terjangkit penyakit kecacingan.
3.        Bagi SD Negeri No.106164 Sambirejo Timur
       Sebagai bahan masukan dalam hal pengembangan pemeliharaan kesehatan dan meningkatkan kesadaran murid-murid untuk berperilaku hidup bersih dan sehat sehingga terhindar dari penyakit kecacingan.
4.        Bagi STIKes Helvetia
       Sebagai bahan referensi di perpustakaan.
5.        Bagi Peneliti
       Sebagai sumber informasi dan sebagai lahan mengaplikasikan ilmu yang didapat.

1.5. Hipotesa Penelitian
          Hepotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Anak Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Di Sekoalah Dasar Negri No. 106164 Sambirejo Timur Kecamatan Tembung Tahun 2013.
SEANJUT NYA SMS KE 085277011414
Menerima olah DATA SPSS utk Sekripsi Kesehatan dengan waktu yang cepat.
paling lama 2 hari. paling cepat 6 jam 
hub ; 085277011414